07 Mei 2009

across the universe

Kalau Anda pernah berkunjung ke Makassar, tepatnya di Jalan A.P. Pettarani, lokasi kantor saya, Anda "dipaksa" menemukan ilmu baru. Ya, ilmu-menyeberang-jalan.

Menyeberang jalan, apalagi jalan yang sangat ramai, bisa menjadi momok bagi calon penyeberang jalan. Kalau Anda di Jakarta, menyeberang jalan yang ramai, bisa jadi itu bukan suatu masalah, Karena di sana ada jembatan penyeberangan.

Nah, di Jalan A.P. Pettarani ini, saya sempat kesulitan menyeberang jalan. Bayangkan, jalan ramai, seramai Jalan Gatot Soebroto di Jakarta, harus saya seberangi tanpa bantuan jembatan penyeberangan? Walhasil, selama beberapa hari, saya selalu menyeberang jalan dengan bantuan seorang teman yang berasal dari Makassar.

Namun, percayakah Anda dengan kekuatan lapar-dihadapkan-dengan-keuangan-yang-mepet-wal-tipis-sementara-warung-yang-murah-ada-di-seberang-jalan?
Ya, begitulah, akhirnya saya menemukan ilmu-menyeberang-jalan di negeri Makassar ini. Alhamdulillah, kekuatan lapar-dihadapkan-dengan-keuangan-yang-mepet-wal-tipis-sementara-warung-yang-murah-ada-di-seberang-jalan muncul di saat yang tepat. Maka, apa yang terjadi, terjadilah. Kun, fayakun!
Akhirnya, sukses juga saya menyeberangi Jalan A.P. Pettarani ini.
Baiklah, karena saya sudah bercerita tidak panjang dan tidak lebar, izinkanlah saya membagi sedikit ilmu-menyeberang-jalan di Makassar pada umumnya, dan Jalan A.P. Pettarani, khusunya.
Ilmu itu:
"menyeberang saja" atau "just across the road"

Mudah bukan? Ternyata pengendara di Makassar akan mengalah pada penyeberang jalan. Mereka akan menghindar ketika ada orang menyeberang jalan yang yakin dan tidak ragu-ragu, menyeberang atau tidak.
Jadi, masih nyambung kan, dengan postingan pertama saya?

"Cara terbaik untuk mulai (baca:menyeberang) adalah mulai (baca:menyeberang)"

2 komentar:

candradot.com mengatakan...

baik juga ya, mau ngalah kalo ada orng nyebrang.
di jakarta bisa disamber tu mas...

Dimaz Okky Primandita mengatakan...

@ Mas Candra :
Iya Mas, orangnya mau ngalah, asalkan kita yakin, jangan ragu-ragu.
Kalau di Jakarta mah, yakin disamber, ragu-ragu apalagi.
Minimal diklaksonin. Hehehe.
Kapan-kapan kalau main ke Makassar, coba aja Mas, latihan nyeberang jalan. :)

Posting Komentar