07 Mei 2009

tersinggung

Teringat saat pengumuman penempatan.
"Hanif dan Dimaz di AKN VI, Perwakilan Sulawesi Barat."

Keadaan saat ini.
"Santai bos, kita masih di Makassar."
"Tenang aja, begitu kantor selesai dibangun, kita paling udah mutasi."

Tersinggung. Berat.

Seakan-akan mereka lupa, rejeki bukan cuma di Makassar.
Seakan mereka lupa, Allah pun menurunkan rizki-Nya di Mamuju.
Mengapa kita masih saja mengeluh, protes pada Yang Maha Kuasa?

Mengapa kita tidak bersyukur masih bisa mendapat penghidupan yang (Insya Allah) layak?
Tidakkah kita ingat berapa kali khatib-khatib di mimbar Jum'at, dengan mengutip ayat-ayat suci dari kitabullah, mengingatkan bahwa orang yang bersyukur, akan ditambah nikmatnya oleh Sang Khaliq?
Lalu, mengapa kita tidak bersyukur saja, kawan?

4 komentar:

Anonim mengatakan...

benar ente itu, pak erte.
pekerjaan bukan sekedar gaji, bukan sekedar kantor apa, bukan sekedar kota di mana. pekerjaan itu banyak sisi; banyak yang bisa kita ambil hikmahnya.

pekerjaan adalah rahmat; pekerjaan adalah amanah; pekerjaan adalah panggilan; pekerjaan adalah ibadah.

mari kita syukuri, mari kita senangi pekerjaan ini. di mana pun itu, ini adalah bumi Alloh.


yoa, mana postingan tentang mamuju?

Dimaz Okky Primandita mengatakan...

Yupz, betul sekali saudaraku. Bumi Allah tidak hanya Pulau Jawa.
Bumi Allah itu luas.

Postingan Mamuju ya?
Wah, saya belum ke sana Je.
Kalo ke sana Insya Allah saya post deh.

Anonim mengatakan...

wah, lgsg penempatan ya?
febri blm yak, beda-beda toh penempatannya...

selamat berkarya d makasar

Dimaz Okky Primandita mengatakan...

iya bu, selamat berkarya juga.

Posting Komentar